Post Page Advertisement [Top]

Proses Evakuasi Lion Air Memakan Korban! Begini Kronologinya

Proses Evakuasi Lion Air Memakan Korban! Begini Kronologinya

Telah gugur petugas pengevakuasi pesawat Lion Air JT 610 yang bernama Syachrul Anto pada jumat 2 oktober 2018 , di perairan  Tanjung Karawang, Jawa Barat. Beliau adalah salah satu seorang penyelam untuk mengevakuasi Lion Air JT 610. Penyebab meninggalnya beliau diduga karena dekompresi.

“Diduga dekompresi karena tekanan, bekerja tidak tahu waktu, harusnya naiknya pelan-pelan, lima meter berhenti dulu, sampai muncul (ke permukaan), dia mungkin langsung” kata Isswarto yang di kutip dari Figur Nasional.

Saat itu syachrul tengah menyelam dengan rekannya, pada saat naik kepermukaan teman syachrul menyadari mengapa syachrul tidak naik naik, maka teman syachrul mencarinya dan menemukan syachrul tengah pingsan.

Dan mendapat pertolongan pertama disana, tetapi karna syachrul tidak kunjung bangun, akhirnya tim membawanya ke rumah sakit Koja. Saat di periksa dokter syachrul tidak kunjung sadar, dan akhirnya dinyatakan meninggal pada pukul 22.30 WIB.

Saat di rumah sakit dokter juga menyarankan agar jenazah di otopsi, supaya terdeteksi penyebab kematiannya. Tetapi sang istri dan keluarga menolak untuk mengotopsi Syachrul dan langsung menyemayamkan di kota beliau berasal.

Dilansir dari kompas.com kini jenazah Syachrul telah dibawa kembali ke kampung halamanya di Surabaya untuk disemayamkan.

Beliau juga adalah seseorang yang banyak dikagumi dan dikenal oleh banyak karena keramahan hatinya yang selalu menjadi relawan di beberapa bagian bencana. Dia orang bersikukuh untuk menolong orang, seperti saat menolong bencana di palu.

Walau dia tidak punya kemampuan menolong di bencana gempa, tetap bersikukuh menolong dan pergi ke palu.

Beliau juga merupakan anggota rescue driver team, yaitu anggota penyelam di Indonesia. Selain itu syachrul juga adalah anggota penyelam pesawat air asia QZ 8501 yang menemukan badan pesawat dan 6 korban di perairan laut Jawa.

“Dia itu terlibat lama waktu (evakuasi) Air Asia, 3 minggu ikut mengevakuasi, dia salah satu paling banyak angkat jenazah. Orangnya ringan tangan waktu di Basarnas” Kata Bayu Tanjung Priok, Jakarta yang di kutip dari Kompas.com.

Beliau juga seorang yang berdedikasi tinggi dan dermawan, semasa hidupnya beliau melakukan relawan di kota palu yang terjadi bencana gempa.

Selain itu juga beliau orang yang memiliki hati yang baik rela menolong dan menjadi relawan di beberapa bencana seperti jatuhnya pesawat air asia, rewalan kota palu dan relawan jatuhnya pesawat Lion air JT 610.

Menurut istrinya Syachrul yang dilansir dari Tribunnews.com “ Dia selalu kirim foto bersama timnya dan akan ke lokasi. Terakhir saya berat ngelepasin dia berangkat. Tapi dia selalu tidak bisa dilarang kalau mau pergi seperti ini” ujar Lyan saat di temui di rumah duka.

Sebelum meninggal syachrul sempat memberi pesan kepada istrinya “Allah menyeleksi dengan perhitungan yang tak pernah salah. Mereka ditakdirkan dalam satu janjian berjamaah. Takdir seperti itu tanpa dibedakan usia. Proses pembelian tiket, check in, terbang dan sampai akhir perjalanan Lion Air hari ini.

Hanya sebuah proses jalan untuk pulang menjumpai takdir yang tertulis di Lahul Mahfuz. Sebuah catatan yang tak pernah kita lihat, tapi kita jumpai. Takdir sangatlah rapi tersusun kehendak Allah tak terjangkau dengan akal manusia.

Allahuakbar…. lalu kapan giliran kita pergi ? hanya Allah yang tahu. Kesadaran iman kita berkata bersiap setiap saat, kapanpun dan dalam keadaan apapun.” Yang di kutip dari Tribunjatim.com

featured,nasional

gugurnyapetugasevakuasi,pesawatlionair,syachrulanto

gugurnyapetugasevakuasi,pesawatlionair,syachrulanto


Artikel yang berjudul “Proses Evakuasi Lion Air Memakan Korban! Begini Kronologinya” ini telah terbit pertama kali di:

Sumber berita

No comments:

Post a Comment

Bottom Ad [Post Page]