Post Page Advertisement [Top]

Semua Sepakat, Demo Rusuh Harusnya Tidak Perlu Terjadi

Semua Sepakat, Demo Rusuh Harusnya Tidak Perlu Terjadi

Demonstrasi yang terjadi belakangan ini selalu diakhiri dengan
kericuhan. Damai di awal tetapi rusuh di akhirnya. Paling anyar tentu aksi yang
dilatarbelakangi penolakan terhadap beberapa RUU. Bukan cuma di Jakata
melainkan hingga ke daerah lain di Indonesia. Akibatnya sampai menimbulkan
korban jiwa.

Mahasiswa sebagai agent of change harusnya selalu damai dalam menggelar
aksi unjuk rasa. Mereka tidak memiliki tujuan untuk membuat kericuhan. Begitu menurut
pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin.

Gerakan yang dilakukan mahasiswa adalah gerakan yang penuh intelektual
dan moral, tanpa anarkisme. Jika yang terjadi malah menimbulkan kerusakan, karena
aksi itu pasti sudah disusupi.

Pada demonstrasi 24 September kemarin, aksi yang dipelopori mahasiswa di
depan gedung DPR berakhir ricuh. Demo seperti itu bukanlah sikap asli
mahasiswa. Ada oknum yang sedang memanfaatkan situasi untuk agenda tertentu.

“Siapa orangnya, jujur saya tidak tahu,” jawab Ujang saat ditanya siapa
penumpang gelapnya. Ujang tidak mau dianggap asal tuduh karena tidak memiliki
bukti kuat.

Mahasiswa hanya bertujuan menolak RUU KUHP, UU KPK dan lainnya.
Anarkisme dan pengrusakan bukan tujuan mereka. Tindakan seperti itu bertentangan
dengan moral mahasiswa.

Hal senada juga disampaikan Menkumham Yasonna Laoly. Ia menduga aksi mahasiswa
di sejumlah daerah sudah ditunggangi oleh pihak tertentu untuk tujuan politis.

Mahasiswa harusnya lebih mengutamakan dialog atau diskusi. Bukan dengan
jalan merobohkan pagar. Bahkan sampai pembakaran sepeda motor, pos polisi dan
gerbang tol.

Banyaknya kericuhan ini menjadi sorotan Lembaga Ketahanan Nasional
(Lemhannas). Demo memang menjadi ciri berlangsungnya demokrasi, namun kebebasan
berekspresinya harus dibatasi aturan yang berlaku.

Gubernur Lemhannas, Agus Widjojo berpandangan, “Kebebasan tetap dibatasi
rambu-rambu, adanya peraturan undang-undang terutama untuk mengatur hidup kita
dengan sesama warga bangsa, yang kebetulan juga karakteristik masyarakat kita itu
penuh dengan kebhinekaan,” katanya di Jakarta, Kamis (26/9/2019).

Agus hanya bisa mengimbau agar peserta demo tidak mengganggu ketertiban
umum. Semua pihak diajaknya mengevaluasi diri. Harus ada pertanyaan dalam diri
sebelum merusak kepeningan umum dan mengganggu ketertiban. Patutkah melakukan tindakan-tindakan
seperti itu.

Lemhannas mendorong Polri untuk menegakkan hukum menjamin kebebasan
warga yang lain. Polri harus menjalankan hukum jika ada elemen yang melanggarnya.

Agus sangat menyayangkan kerusuhan di berbagai wilayah di tanah air.
Kericuhan yang dianggapnya tak perlu terjadi selama 3 hari ini.

BIN juga ikut bicara maraknya aksi berujung rusuh dari mahasiswa dan
pelajar. Juru bicara BIN, Wawan Hari Purwanto mengatakan unjuk rasa belakangan
ini sering melewati batas waktu. Aksi di luar ruangan harusnya selesai hingga
pukul 18.00 WIB. Tidak boleh sampai malam belum membubarkan diri.

Sumber:nasional.okezone.com

nasional

aksi-demonstrasi-mahasiswa,aksi-mahasiswa,demonstrasi

aksi-demonstrasi-mahasiswa,aksi-mahasiswa,demonstrasi


Artikel yang berjudul “Semua Sepakat, Demo Rusuh Harusnya Tidak Perlu Terjadi” ini telah terbit pertama kali di:

Sumber berita

No comments:

Post a Comment

Bottom Ad [Post Page]