Ditengah panasnya isu Pilpres 2019 beberapa bulan mendatang, nama Wiranto dan Kivlan Zein Minggu ini menarik minat publik lantaran Wiranto menantang oposisinya bahkan sempat menyeret nama Prabowo yang waktu itu menjabat sebagai Panglima Kostrad untuk melakukan sumpah pocong.
Perseteruan antara Menteri Koordinator Bidang Polituk, Hukum
dan Kemanan, Wiranto, dan Mayor Jenderal Purnawirawan TNI, Kivlan Zen, mula –
mula terjadi akibat tudingan Kivlan Zein untuk Wiranto bahwa Wiranto adalah
orang yang bertanggung jawab dibalik kerusuhan Mei 1998 lalu. Tudingan tersebut
dilontarkan di acara Para Tokoh Bicara 98 yng diselenggarakan di Gedung AD
Premier, Jakarta Selatan (Senin, 25/02/2019).
Siapa sangka tudingan yang dikatakan Kivlan Zein untuk
Wiranto membuat sang Menteri mengamuk dan membantahnya. Bahkan ia menantang
Kivlan Zein, bahkan beserta Prabowo, untuk melakukan sumpah pocong untuk
membuktikan bahwa apa yang dikatakan Kivlan Zein tidak benar.
Untuk mengulik hal tersebut lebih dalam, berikut 5 fakta
dibalik konflik antara dua purnawirawan, Wiranto dan Kivlan Zein:
1. Tantangan Wiranto atas Tudingan Kivlan
Dalam sebuah kesempatan di Istana Kepresidenan, Wiranto, menantang Kivlan untuk melakukan sumpah pocong untuk membuktikan bahwa ia hanya berbohong. Ini kata Wiranto kepada wartawan yang hadir kala itu,
“Saya berani, katakanlah berani untuk sumpah pocong saja. Tahun 1998 itu yang menjadi bagian dari kerusuhan itu, saya Prabowo, Kivlan Zen, Sumpah pocong kita”
“Siapa yang sebenarnya
dalang kerusuhan itu. Supaya terdengar di masyarakat, biar jelas masalahnya.
Jangan asal menuduh saja”, tambahnya.
2. Tangangan Balik dari Kivlan untuk Wiranto
Namun mendengar tantangan yang dilontarkan Wiranto, Kivlan menentang tantangan itu karena sumpah pocong merupakan sumpah setan dan tak layak dilakukan. Sebagai gantinya, Mayor Jenderal Purnawirawan TNI, Kivlan Zen, balik menantang Wiranto untuk adu debat. Hal tersebut diutarakan oleh Kivlan di depan wartawan,
“Tulis di Tempo. Saya
tantang dia debat. Berani engga dia? Jangan sumpah pocong, itu sumpah setan.
Sumpah ya demi Allah, sesuai sumpah Prajurit”, Ungkapnya pada Selasa, 26
Februari 2019 lalu.
Tantangan tak berhenti sampai disitu, Kivlan mengajak Wiranto
untuk datang ke Pengadilan Hak Asasi Manusia (HAM) untuk menjelaskan peristiwa
yang terjadi 1998 silam. Ia bahkan membeberkan dana nonbujeter Bulog yang ia
sebutkan sebesar Rp 10 miliar yang katanya diterima oleh Wiranto pada 2003. Lanjutnya,
uang tersebut Wiranto gunakan untuk membiayai pasukan pengamanan swakarsa (PAM
Swakarsa)
3. Wiranto disebut Pengkhianat
Tak hanya menuding, Kivlan pun menganggap Wiranto sebagai seorang pengkhianat karena telah melanggar sumpah jabatan serta mengumpankan bawahannya yang telah menolong, hal itu dipaparkan oleh Kivlan seperti yang dilansir tempo.co pada 26 Februari 2019. Kivlan mencontohkan salah satu bukti bahwa Wiranto berkhianat, “Saya mengamankan Jakarta tapi dicopot dan dianggap kudeta. Ribuan prajurit tidak dihargai,”.
4. Tuduhan Kepada Wiranto Sebenarnya Telah Muncul Beberapa Kali Sebelumnya
Yang mengejutkan, tudingan menjadi dalang kerusuhan pada peristiwa tahun 1998 tidak ditujukan untuk Wiranto tahun ini saja, tapi sudah beberapa kali sebelumnya.
5. Kivlan Zen beberapa Kali Meminta Support Finansial ke Wiranto
Di balik kisruhnya hubungan antara keduanya, ada satu fakta unik yaitu Wiranto mengemukakan bahwa Kivlan kerap kali meminta dana kepadanya. Hal tersebut diutarakan melalui national.tempo.co;
“Saudara Kivlan ini
sering kali meminta bantuan kepada saya, ke teman – teman, kesulitan keuangan
dan sebagainya. Tapi, saat ini saya memang tidak bersentuhan dengan yang
bersangkutan, tiba – tiba menuduh seperti itu,”.
nasional
jokowi,kivlan-zen,nasional,pilpres-2019,wiranto
jokowi,kivlan-zen,nasional,pilpres-2019,wiranto
Artikel yang berjudul “5 Fakta di Balik Konflik Wiranto dan Kivlan Zen HIngga Tantang Sumpah Pocong” ini telah terbit pertama kali di:
No comments:
Post a Comment